|
Pantai Balekambang |
Pantai Balekambang, ya begitulah
orang menyebutnya. Selalu menjadi misteri bagi saya. Seperti apakah pantai
itu?, jauh hari sebelum itu ramai-ramai membicarakan tentang keindahan pantai Balekambang.
Tak pelak waktu seakan ingin dipangkas untuk akhir bulan. Bayangan itu seminggu terakhir selalu
menyelimuti ku.
Perjalanan pun saya mulai dari Kamal-Bangkalan
menempuh jarak sekitar 120 km untuk mampir kerumah teman di daerah Tirto-Malang.
Waktu tempuhnya kira-kira sekitar 3-3,5 jam menggunakan roda dua dengan suasana
lancar. Sesampai di kediaman Mbak Ulfa (kakak Ubed), terlihat
suasana ruangan sepi. Malamnya berunding, persiapan untuk mengunjungi Pantai Balekambang. Tempat biasa
untuk melakukan diskusi adalah di belakang rumah mbak Ulfa (Gazebo Multi
fungsi. hehe). Segala keperluan dan bekal telah
kami siapkan dalam tas ransel. Terutama isi dompet. Kamera dan video dengan
baterai yang full siap menemani kami mengabadikan keindahan pantai.
|
Sang Kuda Besi |
Esok pun tiba. kami
berempat (Brekele, Sandi, Ubed, dan saya hehe) bersepeda motor berangkat dari
rumah Mbak Ulfa di kawasan Tirto - Malang, menuju Pantai Balekambang. Kali ini Brekele
yang menjadi pemandu jalan dalam touring dadakan kali ini.
Setelah melewati Kota
Malang, kami langsung menuju arah selatan. Tak perlu bingung mencari arah
menuju pantai ini, ada banyak petunjuk arah menuju Pantai Balekambang.
Dari Malang-Pantai Balekambang sekitar
65 Km ditempuh sekitar 2,5 jam, kami tidak melewati jalur biasanya yang
melewati Gondanglegi, tapi melewati Jalur Alternatif yaitu daerah Bendungan.
karena salah satu dari rombongan kami pernah melewati jalur ini yaitu Brekele.
Jalur ini lebih sepi dan enak untuk menikmati perjalanan. Meski cukup lama,
semua tidak akan terasa karena dalam perjalanan banyak disuguhi pemandangan
bukit, gunung, hutan dan jalan naik turun. Tanaman
tebu nampak di kanan kiri jalan, bergantian dengan pohon-pohon Jati yang
rindang menemani perjalanan kami.
|
Sampai di Pantai Balekambang |
Akhirnya,
setelah menempuh waktu sekitar 2,5 jam kamipun sampai di pintu masuk. “Selamat
datang di wisata pantai Balekambang”, begitulah tertulis dipintu masuk yang
membentang sepanjang jalan. Suasana angin, ombak pantai pun sudah terasa di pelataran pantai. Walaupun
bukan weekend, pengunjung terlihat melimpah. Mungkin karena libur sekolah. Kami
pun segera mencari parkir motor. Terlihat pengunjung menyebar ke setiap lokasi
pantai. Ada sebagian yang bermain air, pasir, foto-foto dan ada juga sambil
makan di warung-warung yang tersedia di pinggir pantai.
|
Langkah ku |
|
Salah satu sisi Pantai Balekambang |
Tak
sia-sia perjuangan kami menempuh perjalanan yang melelahkan. Pantai Balekambang
berparas cantik nan eksotis, Pasir putih, dan pure, membuat rasa lelah kita seakan-akan
hilang seketika.
|
Inilah Pasir dan Ombak Pantai Balekambang |
Kami bergegas ke pantai untuk menikmati suasana dan
pemandangan yang disuguhkan oleh Balekambang ini. Balekambang lebih unik dari pantai wisata lain. Tidak hanya hamparan pasir
putih dan garis pantainya yang panjang. masih Ada karang-karang di beberapa
titik. Dan yang paling membedakan adalah disini ada ”Tanah Lot” yang katanya
menurut cerita digunakan untuk ritual agama. Hampir sama dengan Tanah Lot di
Bali (walaupun belum pernah ke Tanah Lot di Bali hehe). Tidak dapat dipungkiri,
Balekambang sangat menakjubkan. Terlihat semua Pengunjung nampak sangat
menikmati pemandangan elok di Balekambang ini.
Oh ya!, Di kawasan pantai juga
tersedia berbagai macam fasilitas. Mushola, toilet, tempat beristirahat,
gerobak jajanan, selain warung makanan dan toko suvenir. Hanya saja tidak
disediakan tempat sampah yang memadai, sehingga masih banyak pengunjung yang
seenaknya membuang sampah sembarangan. Harga makanan di warung relatif cukup
murah, rata-rata Rp5000 rupiah per porsi. Kalau kurang ya bisa mesen 2 porsi.
he
|
Background Pulau Ismoyo |
|
Bersama kita bisa |
Setelah
berjalan menyusuri pantai, akhirnya tiba di ujung barat. Terdapat tiga
pulau kecil yang menambah keunikan pantai. Menurut petugas, nama pulau
itu adalah Pulau Ismoyo (terdapat pure atau ini yang mirip dengan tanah lot di
Bali), Pulau Anoman dan Pulau Wisanggeni. Untuk pergi ke Pulau Ismoyo terdapat
jembatan penghubung dengan pantai. Kami melintas juga di atas jembatan
menuju Pulau Ismoyo. Sambil lalu membaca prasasti-prasasti yang tertulis disana.
|
Pemandangan Pulau Anoman, Pulau Ismoyo, Pulau Wisanggeni |
|
Perjalanan menuju pulau Ismoyo |
|
Jembatan menuju Pulau Ismoyo |
|
Sisi sebelah timur pulau ismoyo |
|
Pure di pulau Ismoyo |
Tak terasa hari sudah siang rupanya.
Perut kami terasa lapar. Kami beristirahat di bawah pohon rindang dekat pure
ala Pantai Balekambang itu. Sambil menikmati es degan, pentol dan mie ayam.
Mantap! Seru ku dalam hati.
|
Menikmati Es Degan dibibir Pantai |
Setelah puas berpantai dan berfoto
jeprat jepret, kami pun meninggalkan pantai Balekambang.
|
Ubed, Sabar, Sandi, Sofi |
Tips yang mahu ke Pantai Balekambang
- BiayaPantai Balekambang Rp 7.000/orang dan Rp 10.000/mobil. mungkin
sekarang udah naik
- Disini gak ada sinyal hape, jadi yah persiapan kasih tau ke orang tercinta,
orang rumah gak ada sinyal. Sudah pada tahu kan gimana kalau tidak ada kabar?
he
- jika melewati daerah bendengan
isilah BBM terakhir di SPBU daerah kepanjen kiri jalan, karena setelah itu
sekitar 40-50KM tidak ada lagi SPBU
- bawa camera untuk dokumentasi
- bagi pengendara motor yang sering ngantuk (Brekele) jangan dipaksain menyetir, dan alangkah baik nya carter mobil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar