Sabtu, 21 Juni 2014

Bersama saudara Respon, JJS Launching pemain P-MU membawa Berkah dari Gunung Bromo sampai air terjun Madakaripura
Tanggal 26 Januari 2014 Launching pemain Persepam Madura United Musim 20013-2014 dilakukan dengan cara jalan-jalan sehat bersama semua pemian P-MU dan kupon undian berupa hadiah utama motor Vega Zr. Sebelum acara dimulai temen-temen Respon berikrar satu sama lain, kalau salah satu dapat hadiah undian kami akan melakukan tour sesesuai dengan kupon undian yang didapat Ase”kalau kita dapet Motor Vega ZR kita akan liburan ke Bromo,hehe” semua teman-teman sayup gembira seakan setuju semua dengan usulannya. Wajah sumbringah, penuh smangat terpancar dari temen-temen respon. Acara dimulai dari tugu arek lancor di pusat kota Pamekasan. Acara begitu meriah, teman-teman respon ada yang sambil lalu berfoto langsung dengan punggawa Persepam Madura United. Ada Imam Vj berfoto dengan Michael Orah, Zyarif dengan Zainal Aief dan lainnya.
Setelah acara jalan-jalan sehat selesai, sejenak sambil rehat adalah acara puncak. Yaitu pengundian kupon JJS. Semua peserta tidak sabaran ingin mendengarkan pembacaan pemenang undian. Pemenang undian dibaca dari yang paling akhir. Hingga akhir pembacaan undian yang terakhir semua mata, telinga, mulut, terasa hening melotoni kupon undian yang dibacakan oleh pihak panitia. Sekejak sedikitpun suara tidak ada ketika dibacakan nomer undian pemenang utama. Panitia membacakan satu-persatu dengan tempo yang sangat lambat untuk menambah suasana ketegangan dari masing-masing peserta.
Dan ternyata pemenang utamanya adalah salah satu dari saudara Respon atas nama Imam VJ. Seakan dia tak percaya dan takjub mendengarnya sambil berkali-kali membaca nomer kupon yang dia pegang ditangan, sambil dibantu ayek respon untuk membacakannya, ayek”ya bener ini nomer mu sama dengan yang dibacakan panitia J! “. Dengan sumbringah Imam VJ langsung lari seakan tidak ada halangan dan rintangan untuk menghadang, walaupun ada kereta api melintas pasti tetap diterobosnya. Hehe. Dengan sumbringah diatas panggung sambil lalu diwancarai oleh salah satu jurnalis dari radar madura; “bagaimana persaan anda mas imam VJ setelah mendapatkan hadiah utama ini?, Imam VJ” sampai sekarang saya belum percaya dengan semua ini, saya bisa mendapatkan hadiah utama ini. Sambil melambaikan tangan imam VJ menutarakan terimakasih banyak atas dukungan dan kerja sama serta doa semua keluarga sahabat respon.
Setelah acara selesai kami pulang bersama dengan rombongan saudara Respon dengan penuh suka-suka dan bahagia. Untuk merealisasikan niat kami, dirumah Ase kami mulai menyusun acara untuk tour dan Camping di Gunung Bromo dan air terjun Madakaripura. Setelah diskusi berjalan dengan santai dan penuh kekeluargaan semua saudara respon memutuskan acara tour & Camping tepat hari sabtu tanggal 01 Februari 2014. Hari jumat itupun kami mulai menyiapkan perlengkapan untuk tour & camping, mulai dari tenda, peralatan masak, makanan, hingga perlengkapan masing-masing.
Sabtu pagi 01 Februari 2014 jam 07.00 WIB kami sepakat berkumpul dirumah ase, sembari menunggu saudara respon yang lain datang. Satu persatu datang, dan seperti biasa yang terakhir datang adalah Roni & Andre (mungkin bangunnya kesiangan, hehe). Setelah semua berkumpul kini giliran mobil Bison yang disewa untuk mengantar kami belum datang (mungkin lagi salah jalan , hehe). Sembari menunggu saudara respon sambil foto-foto disana, 30 menit pun berlalu, mobil yang ditunggu-tunggu pun datang. Sambil memasukan kedalam mobil dan semua mengecek semua perlengkapan. Sebelum berangkat kami berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh Ust. Jumat (bapak imam VJ) supaya tidak ada hambatan dan rintangan dalam perjalanan. Jam 07.30 WIB kami berangkat dari desa Ponteh. Sambil mendengarkan musik dangdut dalam perjalanan yang diputer pak supir, ada yang tidur, ada yang sms an semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Setelah lewat suramadu kami sempat foto-foto dikit. Hehe. Untung kami lewat tol, bukan dalam kota Surabaya sehingga jam 11.00 WIB rombongan kami sudah sampai di Gempol (Pasuruan). Sopir kami memang sedikit kencang cara mengemudinya, hingga didaerah Bangil-Pasuruan spion kanan mobil bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah. Sambil memarkirkan mobil kesebelaih kiri sopir mengecek apa yang rusak. Dengan spion yang tinggal sebelah kiri, kami melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, karena kami berjalan seperti manusia dengan satu mata. Sambil lalu kami mencari toko yang menjual spare part mobil. Tiap toko yang menjual spare part mobil kami tanyakan hingga 4-5 toko. Akhirnya kami mendapatkannya tepat dikota Probolinggo. Sambil lalu kami istihat untuk makan dan shalat di masjid. Tidak lupa kami berfoto-foto dengan riang didepannya.

Istirahat Sholat di masjid Al-Karomah Brobolinggo


Sekitar jam 13.00 an WIB kami melanjutkan perjalanan, seakan penuh semangat mengingat untuk sampai ke Gunung Bromo dari tempat kami istirahat tidak sampai 2 jam. Tetapi apa dikata ketika melewati tanjakan tiba-tiba suhu panas mesin mobil meningkat derastis, kami hasih sejenak beristirahat sekitar 15 menitan. Setelah rute naik turun yang kami lewati akhirnya kami sampai di Pintu masuk wisata Gunung Bromo, akhirnya saya dengan saudara Ubed mengurus administrasi. Biaya tiap orang adalah Rp 12.000, sempat tarik ulur dan kami mendapat potongan sebesar Rp 5.000 hahaha (cukup buat beli kopi, fikir ku). Teman-teman yang tidak ikut mengurus ada yang membeli slayer, sarung tangan, topi dsb.

Memasuki Wisata Gunung Bromo

Akhirnya kami sampai di Wisata Gunung Bromo sekitar jam 15.00 WIB lewat beberapa menit, kami pun segera mencari tempat parkir untuk mobil. Setelah itu serentak teman-teman pergi berjalan ke Penanjakan 1 untuk foto-foto narsis (tujuan kesini memang untuk foto-foto. hehe). Sambil lalu survey untuk membangun tenda yang tepat. Setelah semua teman-teman respon selesai foto-foto Dana, Roni, Andre, Andi bro, Nyok, Angbek, Sarep, Ase, Pathol, Pras, VJ, Coy, Ubed sebagai fotografer, Hazard, Ayek. Kamipun kembali ke mobil untuk mengambil tenda dan perlengkapan lain sebelum malam datang. Tarik ulur pendapat untuk menentukan lokasi pun berlangsung lama, akhirnya tenda dibangaun dekat dengan tempat istirahat (seperti langgher dalam bahasa Madura). 

Survey Untuk membangun Tenda di Pananjakan II

Yuk Smangat bangun tenda sebelum malam datang
Malampun datang, dingin mememani, angin bermemilir membawa pesan akan cuaca yang kurang mendukung. Sambil lalu, ayek memimpin untuk menyalakan api. Satelah peralatan yang dibawa  kopi pun dibuat untuk menemani dinginnya malam di Gunung Bromo. Setelah kopi masak, sambil nyanyi-nyanyi bareng, ada yang membakar jagung. Ada sedikit kecerobohan angbek, dimana kopi yang siap minum ditumpahkan olehnya. Sesuai kesepakan teman-teman angbek disuruh membuat kembali.

Suasana tenda bermalam di Pananjakan II Gunung Bromo
Tidak lama kemudian datang teman-teman yang ingin camping dan membangun tenda didekat kami, mereka rombongan dari Jakarta, Tanggerang dan ada yang dari Tulung Agung. Sembari membantu kami bercakap-cakap dan bercerita pengalaman masing-masing. Jam 23.00 sopir kami menelfon, kalo ada lebih jagung bakar minta kirimi (andai bisa lewat SMS. :-D), ketika ditunjuk tidak ada yang mahu, akhirnya saya bersama Ubed, Ase, Pathol dan Coy mengantarkan jagung pesanan pak sopir ke parkiran mobil. Sampai di sana, disenaja atau tidak ternyata gerimis menghampiri, kami pun enggan untuk kembali ke tenda dan istirahat sejenak didalam mobil. Tanpa terasa ngantuk pun menghampiri kami dan tertidur sejenak. Angin kencang sempat membuat mobil berguncang. Jam 02.15 WIB kami sepakat untuk kembali ke tenda.
Disana teman-teman respon tidur dengan pulas. Kami membangunkan satu persatu untuk persiapan menuju kawah gunung bromo menyambut Sun Rise. J. Teman-teman mulai bangun satu persatu, ada yang pergi kekamar mandi, ada yang menyiapkan api untuk membuat sarapan, Lagi-lagi dipimpin oleh saudara ayex. Dan ada menggulung tenda dan semua perlengkapan yang lainnya. Teman-teman menyiapkan mie dan lontong untuk sarapan. “Inilah nikmat dari suasana kebersamaan, bukan pada kualitas makanannya” (mungkin kalo ada yang lebih enak milih yang lebih enak. hehe). Setelah selesai makan, dan semua perlengkapan sudah dibereskan sekitar jam 03.15 WIB kami kembali ke mobil. Disana kami mulai diskusi untuk menyewa mobil khusus yang dapat melewati medan pasir untuk sampai di kaki kawah gunung bromo. Tarik ulur tawar menawar masalah harga, akhirnya harga yang didapat antar jemput ke batas akhir kendaraan untuk menuju kawah adalah Rp 350.000.

Embun Pagi

Kawah Gunung Bromo, tidak jadi Sun Rise karena kabut
Harga rampung, untuk menyingkat waktu, kamipun segera menawarkan kepada teman-teman yang hendak ke kawah. Tidak semua ikut karena ada yang terkendala stamina, kedinginan dan masalah klasik “uang” hehe. Akhirnya yang berangkat 7 orang, Sisanya istirahat di mobil. Entah nasib kurang berpihak pada para pengunjung yang menunggu sun rise, kabut pagi pun menutupinya. Teman-teman yang tidak ikut ke kawah jalan-jalan pagi disekitar pananjakan I sambil lalu foto-foto J. Sekitar jam 06.30 WIB rombongan yang dari kawah datang, wajah sumbringah bercambur senang tercermin dari meraka. Setelah sedikit istirahat, kami meluncur kewisata penutup camping ini, yaitu air terjun Madakaripura. Sekitar perjalan 2 jam ditempuh dari wisata gunung bromo.

Tugu Air Terjun Madakaripura

tiket masuk wisata air terjun Madakaripura setiap orang adalah Rp 7.000, kamipun bergegas ingin segera myemplung J. Tapi kami menyempatkan dulu untuk foto-foto didepan tugu Madakaripura. Langkah demi langkah mulai kami ayunkan, semangat menggebu setelah melintasi sungai dan berharap air terjun berada dibalik bukit itu. Ternyata jarang dari tugu ke air terjun sekitar 1.500 M untuk jalan kaki sekitar 30-45Menit dengan medan yang ekstrem. Hahaha. Sambil tolah toleh kanan kiri, hijau kau mengalihkan dunia ku. Setiap tempat stregis terdapat penjual makanan ringan, mulai dari kopi hingga aneka gorengan. Lama berselang suara air terjun semakin kencang berbunyi, kamipun semakin bersengat untuk sampai. Akhirnya kami tidak sia-sia air terjun nak eksotis terpampang didepan mata.

Rute yang harus dilewati sepanjang 1,5 Km

Tantangan kembali datang tanpa adanya persiapan. “untuk sampai ke air terjun, dari tebing atas tampak air mengalir seperti halnya hujan. jadu pakaian akan basah dan benda elektronik dalam ancaman”. Ini adalah peluang bagi  penjual plastik untuk merogoh kocek. Harga jas hujan dengan bahan plastik yang biasanya Rp 5.000 dijual Rp 25.000-Rp30.000. harga kantong plastik yang biasanya Rp 250 dijual Rp 2.000. hal ini seperti ingin memakan buah simalakam. Hahaha. Akhirnya kami patungan bersama, membeli plastik secukupnya. Akhirnya kami mandi air terjun dengan riang setelah melepas debu dari gunung Bromo. Hehehe.
Sampai Juga di Air Terjun Madakaripura hehe
Menikmati segarnya air terjun Madakaripura
Sekitar jam 12 an kami segera kembali ke parkir mobil untuk persiapan pulang. Canda dan tawa menyelimuti perjalanan kami, perasaan riang dan gembira menyelimuti wajah para saudara-saudara respon. Setelah semua teman-teman ganti pakaian kami langlung bergegas pulang menuju arah Surabaya. Diperjalan sekitar air terjun Madakaripura kami membeli oleh-oleh buah-buahan. Ada yang membeli salak, manggis, rambutan. Dua jam perjalanan kami istirahat untuk mencari makan disekitar Pasuruan, kurang beruntung rumah makan yang direkomendasikan pak Supir penuh dengan konsekuensi kami harus mengantri. Yaps tepatnya dengan mencari rumah makan lain. Kami berlabuh di rumah makan khas pecel. Hehe. Setelah selesai makan kami melanjutkan pulang, ada nyanyi-nyanyi di mobil, tidur, cerita, pokoknya lengkap dah. Tak terasa adzan magrib kami sudah sampai di Alun-alun kota Sampang. Tak lupa saya mengajak teman-teman untuk membeli pentol marem khas daerah sini.
J. Kami sampai dilokasi awal desa Ponteh sekitar jam 19 an. Ternyata saya sudah dijemput oleh bapak. Hehe. Angan dan fikiran sudah ada di atas kasur tanpa harus berfikir panjang.
Perjalanan yang menyenangkan dengan saudara-saudara respon, Bersambung J