Bersama saudara
Respon, JJS Launching pemain P-MU membawa Berkah dari Gunung Bromo sampai air
terjun Madakaripura
Tanggal 26 Januari 2014 Launching pemain Persepam Madura United Musim
20013-2014 dilakukan dengan cara jalan-jalan sehat bersama semua pemian P-MU dan
kupon undian berupa hadiah utama motor Vega Zr. Sebelum acara dimulai
temen-temen Respon berikrar satu sama lain, kalau salah satu dapat hadiah
undian kami akan melakukan tour
sesesuai dengan kupon undian yang didapat Ase”kalau kita dapet Motor Vega ZR kita
akan liburan ke Bromo,hehe” semua teman-teman sayup gembira seakan setuju semua
dengan usulannya. Wajah sumbringah, penuh smangat terpancar dari temen-temen
respon. Acara dimulai dari tugu arek lancor di pusat kota Pamekasan. Acara
begitu meriah, teman-teman respon ada yang sambil lalu berfoto langsung dengan
punggawa Persepam Madura United. Ada Imam Vj berfoto dengan Michael Orah,
Zyarif dengan Zainal Aief dan lainnya.
Setelah acara jalan-jalan sehat
selesai, sejenak sambil rehat adalah acara puncak. Yaitu pengundian kupon JJS.
Semua peserta tidak sabaran ingin mendengarkan pembacaan pemenang undian.
Pemenang undian dibaca dari yang paling akhir. Hingga akhir pembacaan undian
yang terakhir semua mata, telinga, mulut, terasa hening melotoni kupon undian
yang dibacakan oleh pihak panitia. Sekejak sedikitpun suara tidak ada ketika
dibacakan nomer undian pemenang utama. Panitia membacakan satu-persatu dengan
tempo yang sangat lambat untuk menambah suasana ketegangan dari masing-masing
peserta.
Dan ternyata pemenang utamanya adalah
salah satu dari saudara Respon atas nama Imam VJ. Seakan dia tak percaya dan
takjub mendengarnya sambil berkali-kali membaca nomer kupon yang dia pegang
ditangan, sambil dibantu ayek respon untuk membacakannya, ayek”ya bener ini nomer
mu sama dengan yang dibacakan panitia J! “. Dengan sumbringah Imam VJ langsung
lari seakan tidak ada halangan dan rintangan untuk menghadang, walaupun ada
kereta api melintas pasti tetap diterobosnya. Hehe. Dengan sumbringah diatas
panggung sambil lalu diwancarai oleh salah satu jurnalis dari radar madura;
“bagaimana persaan anda mas imam VJ setelah mendapatkan hadiah utama ini?, Imam
VJ” sampai sekarang saya belum percaya dengan semua ini, saya bisa mendapatkan
hadiah utama ini. Sambil melambaikan tangan imam VJ menutarakan terimakasih
banyak atas dukungan dan kerja sama serta doa semua keluarga sahabat respon.
Setelah acara selesai kami pulang
bersama dengan rombongan saudara Respon dengan penuh suka-suka dan bahagia.
Untuk merealisasikan niat kami, dirumah Ase kami mulai menyusun acara untuk tour dan Camping di Gunung Bromo dan air terjun Madakaripura. Setelah
diskusi berjalan dengan santai dan penuh kekeluargaan semua saudara respon
memutuskan acara tour & Camping tepat hari sabtu tanggal 01 Februari 2014.
Hari jumat itupun kami mulai menyiapkan perlengkapan untuk tour & camping,
mulai dari tenda, peralatan masak, makanan, hingga perlengkapan masing-masing.
Sabtu pagi 01 Februari 2014 jam 07.00
WIB kami sepakat berkumpul dirumah ase, sembari menunggu saudara respon yang
lain datang. Satu persatu datang, dan seperti biasa yang terakhir datang adalah
Roni & Andre (mungkin bangunnya kesiangan, hehe). Setelah semua berkumpul
kini giliran mobil Bison yang disewa untuk mengantar kami belum datang (mungkin
lagi salah jalan , hehe). Sembari menunggu saudara respon sambil foto-foto
disana, 30 menit pun berlalu, mobil yang ditunggu-tunggu pun datang. Sambil
memasukan kedalam mobil dan semua mengecek semua perlengkapan. Sebelum
berangkat kami berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh Ust. Jumat (bapak imam
VJ) supaya tidak ada hambatan dan rintangan dalam perjalanan. Jam 07.30 WIB
kami berangkat dari desa Ponteh. Sambil mendengarkan musik dangdut dalam
perjalanan yang diputer pak supir, ada yang tidur, ada yang sms an semua sibuk
dengan kegiatannya masing-masing.
Setelah lewat suramadu kami sempat
foto-foto dikit. Hehe. Untung kami lewat tol, bukan dalam kota Surabaya
sehingga jam 11.00 WIB rombongan kami sudah sampai di Gempol (Pasuruan). Sopir
kami memang sedikit kencang cara mengemudinya, hingga didaerah Bangil-Pasuruan
spion kanan mobil bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah. Sambil
memarkirkan mobil kesebelaih kiri sopir mengecek apa yang rusak. Dengan spion
yang tinggal sebelah kiri, kami melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, karena
kami berjalan seperti manusia dengan satu mata. Sambil lalu kami mencari toko
yang menjual spare part mobil. Tiap
toko yang menjual spare part mobil kami tanyakan hingga 4-5 toko. Akhirnya kami
mendapatkannya tepat dikota Probolinggo. Sambil lalu kami istihat untuk makan
dan shalat di masjid. Tidak lupa kami berfoto-foto dengan riang didepannya.
Sekitar jam 13.00 an WIB kami
melanjutkan perjalanan, seakan penuh semangat mengingat untuk sampai ke Gunung
Bromo dari tempat kami istirahat tidak sampai 2 jam. Tetapi apa dikata ketika
melewati tanjakan tiba-tiba suhu panas mesin mobil meningkat derastis, kami
hasih sejenak beristirahat sekitar 15 menitan. Setelah rute naik turun yang
kami lewati akhirnya kami sampai di Pintu masuk wisata Gunung Bromo, akhirnya
saya dengan saudara Ubed mengurus administrasi. Biaya tiap orang adalah Rp
12.000, sempat tarik ulur dan kami mendapat potongan sebesar Rp 5.000 hahaha
(cukup buat beli kopi, fikir ku). Teman-teman yang tidak ikut mengurus ada yang
membeli slayer, sarung tangan, topi dsb.
Memasuki Wisata Gunung Bromo |
Akhirnya kami sampai di Wisata Gunung
Bromo sekitar jam 15.00 WIB lewat beberapa menit, kami pun segera mencari
tempat parkir untuk mobil. Setelah itu serentak teman-teman pergi berjalan ke
Penanjakan 1 untuk foto-foto narsis (tujuan kesini memang untuk foto-foto.
hehe). Sambil lalu survey untuk membangun tenda yang tepat. Setelah semua
teman-teman respon selesai foto-foto Dana, Roni, Andre, Andi bro, Nyok, Angbek,
Sarep, Ase, Pathol, Pras, VJ, Coy, Ubed sebagai fotografer, Hazard, Ayek.
Kamipun kembali ke mobil untuk mengambil tenda dan perlengkapan lain sebelum
malam datang. Tarik ulur pendapat untuk menentukan lokasi pun berlangsung lama,
akhirnya tenda dibangaun dekat dengan tempat istirahat (seperti langgher dalam
bahasa Madura).
Survey Untuk membangun Tenda di Pananjakan II |
Yuk Smangat bangun tenda sebelum malam datang |
Malampun datang, dingin mememani, angin bermemilir membawa
pesan akan cuaca yang kurang mendukung. Sambil lalu, ayek memimpin untuk
menyalakan api. Satelah peralatan yang dibawa
kopi pun dibuat untuk menemani dinginnya malam di Gunung Bromo. Setelah
kopi masak, sambil nyanyi-nyanyi bareng, ada yang membakar jagung. Ada sedikit
kecerobohan angbek, dimana kopi yang siap minum ditumpahkan olehnya. Sesuai
kesepakan teman-teman angbek disuruh membuat kembali.
Suasana tenda bermalam di Pananjakan II Gunung Bromo |
Tidak lama kemudian datang teman-teman
yang ingin camping dan membangun tenda didekat kami, mereka rombongan dari
Jakarta, Tanggerang dan ada yang dari Tulung Agung. Sembari membantu kami
bercakap-cakap dan bercerita pengalaman masing-masing. Jam 23.00 sopir kami
menelfon, kalo ada lebih jagung bakar minta kirimi (andai bisa lewat SMS. :-D),
ketika ditunjuk tidak ada yang mahu, akhirnya saya bersama Ubed, Ase, Pathol
dan Coy mengantarkan jagung pesanan pak sopir ke parkiran mobil. Sampai di
sana, disenaja atau tidak ternyata gerimis menghampiri, kami pun enggan untuk
kembali ke tenda dan istirahat sejenak didalam mobil. Tanpa terasa ngantuk pun
menghampiri kami dan tertidur sejenak. Angin kencang sempat membuat mobil
berguncang. Jam 02.15 WIB kami sepakat untuk kembali ke tenda.
Disana teman-teman respon tidur
dengan pulas. Kami membangunkan satu persatu untuk persiapan menuju kawah
gunung bromo menyambut Sun Rise. J. Teman-teman mulai bangun satu
persatu, ada yang pergi kekamar mandi, ada yang menyiapkan api untuk membuat
sarapan, Lagi-lagi dipimpin oleh saudara ayex. Dan ada menggulung tenda dan
semua perlengkapan yang lainnya. Teman-teman menyiapkan mie dan lontong untuk
sarapan. “Inilah nikmat dari suasana kebersamaan, bukan pada kualitas
makanannya” (mungkin kalo ada yang lebih enak milih yang lebih enak. hehe).
Setelah selesai makan, dan semua perlengkapan sudah dibereskan sekitar jam
03.15 WIB kami kembali ke mobil. Disana kami mulai diskusi untuk menyewa mobil
khusus yang dapat melewati medan pasir untuk sampai di kaki kawah gunung bromo.
Tarik ulur tawar menawar masalah harga, akhirnya harga yang didapat antar
jemput ke batas akhir kendaraan untuk menuju kawah adalah Rp 350.000.
Embun Pagi |
Harga rampung, untuk menyingkat
waktu, kamipun segera menawarkan kepada teman-teman yang hendak ke kawah. Tidak
semua ikut karena ada yang terkendala stamina, kedinginan dan masalah klasik
“uang” hehe. Akhirnya yang berangkat 7 orang, Sisanya istirahat di mobil. Entah
nasib kurang berpihak pada para pengunjung yang menunggu sun rise, kabut pagi
pun menutupinya. Teman-teman yang tidak ikut ke kawah jalan-jalan pagi
disekitar pananjakan I sambil lalu foto-foto J. Sekitar jam 06.30 WIB rombongan
yang dari kawah datang, wajah sumbringah bercambur senang tercermin dari
meraka. Setelah sedikit istirahat, kami meluncur kewisata penutup camping ini,
yaitu air terjun Madakaripura. Sekitar perjalan 2 jam ditempuh dari wisata
gunung bromo.
Tugu Air Terjun Madakaripura |
tiket masuk wisata air terjun
Madakaripura setiap orang adalah Rp 7.000, kamipun bergegas ingin segera
myemplung J. Tapi kami menyempatkan dulu untuk foto-foto didepan
tugu Madakaripura. Langkah demi langkah mulai kami ayunkan, semangat menggebu
setelah melintasi sungai dan berharap air terjun berada dibalik bukit itu.
Ternyata jarang dari tugu ke air terjun sekitar 1.500 M untuk jalan kaki
sekitar 30-45Menit dengan medan yang ekstrem. Hahaha. Sambil tolah toleh kanan
kiri, hijau kau mengalihkan dunia ku. Setiap tempat stregis terdapat penjual
makanan ringan, mulai dari kopi hingga aneka gorengan. Lama berselang suara air
terjun semakin kencang berbunyi, kamipun semakin bersengat untuk sampai.
Akhirnya kami tidak sia-sia air terjun nak eksotis terpampang didepan mata.
Rute yang harus dilewati sepanjang 1,5 Km |
Tantangan kembali datang tanpa adanya
persiapan. “untuk sampai ke air terjun, dari tebing atas tampak air mengalir
seperti halnya hujan. jadu pakaian akan basah dan benda elektronik dalam
ancaman”. Ini adalah peluang bagi penjual
plastik untuk merogoh kocek. Harga jas hujan dengan bahan plastik yang biasanya
Rp 5.000 dijual Rp 25.000-Rp30.000. harga kantong plastik yang biasanya Rp 250
dijual Rp 2.000. hal ini seperti ingin memakan buah simalakam. Hahaha. Akhirnya
kami patungan bersama, membeli plastik secukupnya. Akhirnya kami mandi air
terjun dengan riang setelah melepas debu dari gunung Bromo. Hehehe.
Sampai Juga di Air Terjun Madakaripura hehe |
Menikmati segarnya air terjun Madakaripura |
Sekitar jam 12 an kami segera kembali
ke parkir mobil untuk persiapan pulang. Canda dan tawa menyelimuti perjalanan
kami, perasaan riang dan gembira menyelimuti wajah para saudara-saudara respon.
Setelah semua teman-teman ganti pakaian kami langlung bergegas pulang menuju arah
Surabaya. Diperjalan sekitar air terjun Madakaripura kami membeli oleh-oleh
buah-buahan. Ada yang membeli salak, manggis, rambutan. Dua jam perjalanan kami
istirahat untuk mencari makan disekitar Pasuruan, kurang beruntung rumah makan
yang direkomendasikan pak Supir penuh dengan konsekuensi kami harus mengantri.
Yaps tepatnya dengan mencari rumah makan lain. Kami berlabuh di rumah makan
khas pecel. Hehe. Setelah selesai makan kami melanjutkan pulang, ada
nyanyi-nyanyi di mobil, tidur, cerita, pokoknya lengkap dah. Tak terasa adzan
magrib kami sudah sampai di Alun-alun kota Sampang. Tak lupa saya mengajak
teman-teman untuk membeli pentol marem khas daerah sini.
J. Kami sampai dilokasi awal desa Ponteh sekitar jam 19 an. Ternyata saya sudah dijemput oleh bapak. Hehe. Angan dan fikiran sudah ada di atas kasur tanpa harus berfikir panjang.
J. Kami sampai dilokasi awal desa Ponteh sekitar jam 19 an. Ternyata saya sudah dijemput oleh bapak. Hehe. Angan dan fikiran sudah ada di atas kasur tanpa harus berfikir panjang.
Perjalanan yang menyenangkan dengan
saudara-saudara respon, Bersambung J